DAMPAK NEGATIF WESTERNISASI BAGI BUDAYA DAN GENERASI MUDA
Tema: Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Tema: Penduduk, Masyarakat dan Kebudayaan
Westernisasi merupakan sebuah
arus besar yang memiliki jangkauan politik, sosial, budaya, dan teknologi. Westernisasi
menggusur kepribadian suatu bangsa dengan menirukan gaya hidup daerah barat.
Kemudian bangsa tersebut dijadikan boneka yang meniru secara total peradaban
Barat. Beberapa akibat yang sudah mulai dirasakan antara lain:
Perubahan
budaya
Perubahan budaya adalah perubahan yang terjadi akibat
adanya ketidaksesuaian di antara unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda hal
ini terjadi karena masyarakat yang tidak bisa menyaring pengaruh dari barat.
Negara kita yang
memiliki beragam budaya yang sangat menarik dengan corak yang berbeda-beda
setiap daerahnya, seperti halnya tarian, lagu, pakaian adat dan bahasa,
tatakrama. Semua itu sedikit demi sedikit sudah mulai pudar
Sekarang kita coba
mengambil salah satu contoh dari suatu daerah Minang Kabau, yang dulunya dalam
adat istiadat dimana rasa segan dan takut untuk berhubungan (pacaran) di depan
umum yang digambarkan dalam novel yang sudah difilmkan dibawah lindungan
ka’bah, dimana untuk bertemu saja mereka harus bersembunyi-sembunyi karena
disaat itu pemuda diumur tertentu dilarang untuk bertemu dengan lawan jenis
didaam cerita novel itu dicontohkan mereka harus berkomunikasi dibalik pagar
rumah terkadang tanpa sepatah katapun, tetapi sekarang hal itu sudah hilang,
hal ini juga salah satu pengaruh dari westernisasi yang mengadopsi dari
film-film barat bagaimana gaya hidup mereka yang bebas yang bisa kumpul kebo
hal ini sangat berbeda dengan budaya kita.
Gaya
hidup
Kemajuan teknologi
termasuk pengaruh dari westernisasi, dalam hal teknologi kita bisa melihat
anak-anak yang dulu seorang anak sangat membutuhkan teman untuk bermain, sangat
peduli dengan teman-teman dan lingkungannya, dimana untuk bermain kelereng
mereka harus mempunyai teman untuk bisa bermain hal ini sangat bagus untuk
seorang anak agar bisa mengkontrol emosi, melatih kepeduliannya kepada
lingkungan sekitar, yang mengenal dan menyayangi alam karena mereka merasakan
pentingnya alam bagi kehidupan mereka tetapi sekarang anak-anka sangat sibuk dengan game-game di gadgetnya sehingga
anak-anak tidak terlalu peduli dengan lingkungan sekitarnya karena mereka bisa
bermain sendiri tanpa membutuhkan teman untuk bermain, biasanya anak-anak
seperti ini akan bersifat egois dan ingin menang sendiri.
Cara
Berpakaian
Hal ini bisa kita lihat
dari cara berpakaian anak-anak sekarang, yang dulunya tertutup dan nyaman,
sekarang malah terbuka seperti kekurangan bahan yang terlihat tidak nyaman
karena mereka harus merasa kedinginan dan tidak nyaman karena merasa
diperhatikan oleh orang-orang khususnya kaum laki-laki.
Pergaulan
Generasi muda adalah
tulang punggung bangsa, yang diharapkan di masa depan mampu meneruskan tongkat
estafet kepemimpinan bangsa ini agar lebih baik. Dalam mempersiapkan generasi
muda juga sangat tergantung kepada kesiapan masyarakat yakni dengan keberadaan
budayanya. Termasuk didalamnya tentang pentingnya memberikan filter tentang
perilaku-perilaku yang negatif, yang antara lain; minuman keras, mengkonsumsi
obat terlarang, sex bebas, dan lain-lain yang dapat menyebabkan terjangkitnya
penyakit HIV/AIDS.
Pada saat ini,
kebebasan bergaul sudah sampai pada tingkat yang menguatirkan. Para remaja
dengan bebas dapat bergaul antar jenis. Tidak jarang dijumpai pemandangan di
tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan
masyarakat sekitarnya. Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa
remaja. Pacar, bagi mereka, merupakan salah satu bentuk gengsi yang
membanggakan.
Akibatnya, di kalangan
remaja kemnudian terjadi persaingan untuk mendapatkan pacar. Pengertian pacaran
dalam era globalisasi informasi ini sudah sangat berbeda dengan pengertian
pacaran 15 tahun yang lalu. Akibatnya, di jaman ini banyak remaja yang putus
sekolah karena hamil. Oleh karena itu, dalam masa pacaran, anak hendaknya
diberi pengarahan tentang idealisme dan kenyataan. Anak hendaknya ditumbuhkan
kesadaran bahwa kenyataan sering tidak seperti harapan kita, sebaliknya harapan
tidak selalu menjadi kenyataan. Demikian pula dengan pacaran. Keindahan dan
kehangatan masa pacaran sesungguhnya tidak akan terus berlangsung selamanya.
Jadi untuk bisa
meminimalisir pengarug-pengaruh negative westernisasi terkhususnya bagi
generasi muda. Para generasi penerus kepemimpinan negara mereka harus mampu
memilah kelakuan atau prilaku yang harus diikuti, mereka harus memandang lebih
jauh kedepannya, mereka tidak hanya memikirkan sesuatu hal itu kelihatan bagus
dan indah untuk beberapa saat, tetapi mereka juga harus memikirkan resiko
suatuu hal itu untuk masa yang akan datang. Meninggikan rasa memiliki, rasa
cinta tanah air, rasa bangga menjadi warga negara Indonesia dengan menjaga adat
istiadat, prilaku dan sopan santun
Reff : https://arindhaayuningtyas.wordpress.com/2012/04/13/pengaruh-westernisasi-dalam-kehidupan-sosial-budaya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar